Senin, 01 Februari 2010

Tetap Sehat di Cuaca Ekstrim

Koran Tempo
Kamis, 28 Januari 2010

Tetap Sehat di Cuaca Ekstrim
Pada perubahan cuaca, metabolism tubuh berubah mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun. Akibatnya, daya tahan tubuh anjlok.

Merasa gampang sakit akhir-akhir ini ? Tak heran. Pasalnya, belakangan ini cuaca kerap tak menentu. Dari panas menyengat, seketika menjadi hujan disertai angin kencang. Perubahan ekstrim inu cukup sering terjadi.
Nah, kondisi itu jangan disepelekan. Konsultan kesehatan dari Jakarta, Steffen Kurniawan mengatakan, hal tersebut dapat menurukan daya tahan tubuh. “ Pada perubahan cuaca,biasanya terjadi perubahan metabolism tubuh yang mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun, terutama pada suhu rendah, sehingga daya tahan tubuhpun anjlok,” ujarnya.
Kondisi itu ternyata tak mengenal batas. Selaku professional, kita dituntut untuk terus bekerja dengan mobilitas tinggi dan tehan terhadap berbagai tekanan. Padahal, makan tidak teratur plus kualitas yang seadanya, istirahat kurang, olah raga pun jarang. Masih ada lagi catatan lain, seperti suasana lingkungan kerja yang kurang ventilasi, asap rook masih mengancam di setiap sudut ruangan, perawatan penyejuk udara yang masih kurang diperhatikan, dikejar tenggat, tak memperhitungkan waktu atau sering terlambat. Sehingga pada saat terjadi perubahan cuaca yang tiba-tiba, badan pun bereaksi “bingung”, akibat kurang mampu beradaptasi. Tubuh kemudian menyerah, akhirnya jatuh sakit.
Di cuaca ekstrim seperti sekarang, banyak orang tang merasa lemah tubuhnya. Muncul kemudian sakit kepala, demam, influenza, hingga demam berdarah.
Apakah bisa tubuh tetap sehat dalam kondisi seperti itu ? Jawaban : bisa ! menurut Steffen, pertama menjaga pola makan empat sehat lima sempurna yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Kedua, olah raga teratur minmal 30 menit oer hari, minimal 3x seminggu. Ketiga, tidur cukup, yaitu sekitar 6-8 jam per hari. Kemudian, minum air putih minimal dua liter perhari. “ Terakhir, mengkonsumsi suplemen yang memiliki kemampuan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Kecukupan vitamin-vitamin dalam tubuh memang agak riskan, meskipun pilihan menu makanan sudah di sebut sempurna . Penyebanya ? Antara lain karena -jujur saja- kita masih tidak disiplin mengudap cemilan berlemak. Padahal, cemilan berlemak itu bisa menghambat proses penyerapan makanan yang baik dalam tubuh.
Sebab lainnya, makanan yang kita makan, zat gizinya sudah hilang. Ahli nutrisi dari Kansas, Hugh D Riordan mengatakan, dlam proses pemasakan, ladar asam folat,belum vitamin lainnya seperti, vitamin C dan kelompok vitamin B, yang juga menurun kadar nya dalam proses pemanenan, penyimpanan di gudang, pemasakan, penyimpanan di lemari es, dan dalam proses pemanasan ulang.
Nah, terkait cuaca ekstrim seperti saat ini, tubuh tetap butuh suplemen yang pas agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Steffen menyarankan agar suplemen itu mengandung vitamin C dan B kompleks. “vitamin C ini berfungsi sebagai antioksidan yang bisa memperbaiki daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan antibody dalam melawan virus dan bakteri,” katamya.
Sementara, vitamin B kompleks dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara memperbaiki daya tahan tubuh dengan memperbaiki metabolisme.
Dengan dua kunci itu, Anda tak akan bingung memilih suplemen yang tepat sehingga tetap sehat di cuaca ekstrim ini.



Diketik ulang oleh : Artha RD
NIM : 4004090011
D3 kebidanan IC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar