Senin, 01 Februari 2010

MENINGITIS

MENINGITIS
Nakita

Bila segera ditangani dan diobati, bisa sembuh sempurna karena penyakit ini menyerang selaput otak saja, bukan jaringannya. Berbagai cara pencegahan pun bisa dilakukan.
Meningitis adalah peradangan atau infeksi diselaput otak (membran yang menyelubungi otak). Banyak faktor yang mempermudah terjadinya infeksi tadi. Misal, sanitasi belum baik hingga penyakit amat mudah menyebar. Infeksi ini biasanya perlu waktu. Tapi jika akut, dapat terjadi secara tiba-tiba.
TIGA GEJALA UTAMA
Meningitis terjadi setelah kolonisasi bakteri di mukosa nasofarings. Bila daya tahan tubuh menurun, bakteri masuk ke aliran darah, mencapai meninger (selaput otak), dan terjadilah proses infeksi. Penyakit ini juga bisa terjadi jika anak tertusuk paku di kepala sampai menembus selaput otak dan menyebabkan infeksi.
Penyebab umumnya adalah bakteri, virus, kuman tuberkulosis, dan jamur. Walau yang bi sebabkan jamur lebih sulit dan jarang terjadi. Umumnya, meningitis karena bakteri.
Gejala utamanya mencakup 3 hal, yaitu panas, kejang, dan kesadaran anak menurun. Walau hanya dua gejala saja, semisal panas dan kejang,tetap segera bawa anak ke dokter.Gejala lain, sakit kepala yang pada anak balita sulit di ketahui karena keterbatasan bicara mereka. Wujudnya, anak rewel, menangis terus, dan gelisah. Istilahnya, jadi sensitif. Kadang disertai muntah, mengantuk, dan jadi pendiam.
Gejala lain yang agak barat timbul kejang dan keadaran menurun. Misal, anak jadi diam saja, tak mau minum, kuduknya kaku tak bisa ditekuk. Bila sudah berat sekali, terjadi kejang terus-menerus, bila kelainan neurologis yang tak hilang, koma, dan jika dilakukan scanning akan ditemui letak otaknya turun kebawah (hernia otak). Ini sudah termasuk stadium akhir dari meningitis.
Jenis penyakit meningitis, tergantung penyebabnya, kendati gejalanya sama. Paling berat adalah meningitis bakterialis dan meningitis tuberkulosa.
GEJALA PADA BAYI
Pada bayi baru lahir, kerap gejala panas tak ditemui namun biasanya ada gejala lain misal muntah, gampang mengantuk, dan rewel. Lalu bila dilihat dari riwayat persalinan ibunya, ada faktor-faktor ke arah infeksi. Umpamanya, Ketuban pecah dini atau ibunya mengalami panas tinggi. Ini menjadi petunjuk ada infeksi.
Bayi bisa terkena dan akhirnya menjadi meningitis. Pada bayi lahir cukup bulan pun meningitis tetap bisa terjadi. Mungkin karena ketularan kuman penyakit dari ayah atau ibunya yang sedang sakit, sampai radang tenggorokan, sementara daya tahan tubuh mungkin sedang rendah. Bisa pula karena lingkungan sekitar tak bersih sehingga memungkinkan terkena infeksi, entah dari bakteri atau virus.
Jadi, jika si kecil menunjukkan gejala utama tadi, kemungkinan meningitis perlu dipertimbangkan. Untuk kepastiannya, perlu dilakukan diagnosa dengan cara mengambil cairan dari sumsum tulang belakang, kemudian dibiakkan. Jika penyebabnya virus, cairan akan tampak jernih atau kekuningan. Bila bakteri, cairan akan terlihat seperti nanah dan keruh sekali.
BERBAGAI KOMPLIKASI
Meningitis termasuk penyakit berat. Apalagi bila kondisi tubuh anak sedang kurang bagus, hingga bisa saja terinfeksi dengan kuman lain, dan akhirnya terjadi komplikasi. Bila meningitis terinfeksi ke jaringan otak, misal, bisa mengakibatkan ensefalitis dan yang terkena seluruh jaringan otaknya. Jika sudah ensefalitis, komplikasinya lebih berat dan banyak, hingga bisa timbul CP. Berapa lamanya tergantung berat ringan penyakit. Jika komplikasi meningitis bisa sampai ke otak atau bahkan infeksinya menyebar ke seluruh tubuh.
Anak juga dapat mengalami gangguan keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh dan ada peninggian tekanan di otaknya. Ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak jadi tak sadar. Bisa juga terjadi hidrosefalus atau kepala besar. Ini umumnya terjadi pada bayi yang ubun-ubunnya belum menutup.
Bila meningitis tak segera di obati, otak bisa membengkak. Ini biasanya terlihat dari scanning foto. Secara fisik, akan tampak dari adanya penurunan kesadaran anak. Jika matanya diperiksa, akan tampak tanda-tanda pembengkakan di pupil mata. Yang paling fatal, dapat menimbulkan kematian hanya dalam waktu 1-2 hari.
SEMBUH DAN GEJALA SISA
Berat ringan meningitis amat berpengaruh pada kesembuhan penderita. Juga tergantung dari penyebab serta komplikasi yang terjadi. Kalau karena virus dan tak ada komplikasi, umumnya bisa sembuh lawat pengobatan karena meningitis adalah radang pada selaput otak. Jadi, dengan pengobatan yang baik jika sembuh sempurna. Kalaupun ada gejala sisa, kecil sekali.
Lain hal jika disebabkan bakteri atau plus terlambat diobati. Misal, bayi terkena meningitis dan terlambat atau tidak tepat pengobatannya, akan mengakibatkan komplikasi atau ada gejala sisa berupa CP. Atau mungkin saja ada gejala sisa semisal lumpuh, gangguan penglihatan, pendengaran, perkembangannnya terlambat, dan sebagainya.
Dengan kata lain, kemampuan yang telah dicapai anak (sudah bisa duduk), misalnya akan mundur atau hilang. Untuk itu, diperlukan terapi. Selain itu, pemberian makanan yang baik dan bergizi dapat membantu, meski tak secara langsung. Setidaknya, karena akitnya berat, tentu tubuh perlu energi untuk melawan penyebab meningitis.
Kondisi fisik yang bagus dapat membantu kerja antibiotik atau obat yang diberikan.

Diketik ulang: Dewi puspitasari
kelas 1c kebidanan.

TERAPI WICARA

TERAPI WICARA
(Cerebral Palsy)

Keterlambatan bahasa dan bicara pada anak CP salah satunya adalah di karenakan adanya gangguan di otak kiri. Untuk mengejar ketertinggalannya, terapi wicara merupakan solusinya.
Untuk masalah bahasa, langkah pertama yang di lakukukan adalah dengan menentukan diagnosa penyebabnya.penyebab keterlambatan bahasa dan bicaranya ini dapat disebabkan adanya gangguan di otak. Bisa terjadi di sentralnya dimana terletak pusat bahasa.juga bisa terjadi di pusat perifer(tepi); 1) karena postur tubuh tak bagus/tak optimal, 2) paru-paru tak berkembang dengan baik, 3)pengaruh fungsi oromotornya seperti lidah,pipi,bibir dan rahan, 4) alat sensornya: visual/penglihatan dan auditif/ pendengaran

Penyebab lain keterlambatannya juga bisa karena masalah stimulasi. Jadi,anak kurang diberi rangsangan yang cukup dari lingkungan. Ini pun tergantung dari pola asuh orang tua,mungkin saja pada anak CP yang cerdas tapi karena penampilan fisiknya tak bagus dan orang tua merasa tak ada harapan, maka orang tua tidak menstimulasinya.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Setelah di evaluasi dan di tentukan diagnosa penyebabnya, barulah kemudian di tentukan kemungkinan kemampuan komunikasinya. Ada anak CP yang dapat bicara normal dengan sengaja keterbatasanya. Atau ada anak CP yang hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat saja. Misal, Dengan tangannya, anggukan, Geleng kepala dan lain-lain.

TIGA TERAPI
Jika Kemudian prognosanya si anak bisa melakukan komunikasi dengan bicara, maka tahapan yang akan dilakukan adalah dengan tiga terapi yang bisa dibagi menjadi 3 bigian,antara lain;
1. Terapi Propilaclatic ( prespeech).
Terapi ini mengajar anak agar bisa melakukan kemampuan bicara awal. Mengucapkan kata “Ba-ba-ba”,
Misalnya, ketika bergumam.

2. Terapi Etiologic.
Dalam terapi ini yang penting adalanh orang tua,pemberiaan makan dan minum yang tepat. Anak di tingkatkan perkembangan bicaranya, kemampuan repsepsinya,juga posisi tulang punggungnya. Di samping itu, di sabil mengajari artikulasi, di ajarkan juga irama bicara. Terapio ini sekaligus untuk ngurangi semaksimal mungkin kekurangan dalam bicara.

3. Terapi Etiologic.
Tujuan meningkatkan kemampuan anak berbicara dan berbahasa sesuai kemampuan sendiri atau ekspresif. Contonya kalau ia ingin makan baso, maka ia akan berujar,”saya ingin makan baso”.


KOMPENSENSI DAN VALIATIF

Untuk anak yang tak dapat berkomunikasi dengan sengaja keterbatasannya dan hanya mampu menggunakan bahasa isyarat maka akan di tenpuh terapi bicara kompensasi. Misalnya dengan menggunakan gambar-gambaruntuk mengekpresikan kemampuan anak. Kemudian juga gerakan-gerakan untuk mengekpresikan kemampuan anak. Kemudian juga gerakan-gerakan wajah,tangan dan kepala.
Bila berbicara dengan kompensasi juga tidak dapat dilakukan, anak akan di beri terapi bicara valiatif. Terapi ini diberikan jika tingkat kemampuan anak rendah sekali. Sebab, selain bicara verbal anak juga tidak bisa mengungkapkan secara nonverbal. Terapi ini bisa dengan hanya menggunakan kemampuan anak saja. Misalnya menggunakan suara apapun yang bisa di ucapkan anak untuk berkomunikasi.kalaupun itu tidak terdapat pada anak, mungkin kita hanya bisa melihat cara anak mengganti nada dalam menangis dalam caranya berkomunikasi dan melihat isyarat tubuh. Atau orang tua bisa menggali kemampuan yang lain untuk berkomunikasi dengan anak.






Hidroterapi merupakan program terapi di dalam air, dimana sifat-sifat air dimanfaatkan untuk mencapai tujuan terapeutik.seperti fisik air antara lain daya apung, tekanan hidrosstatik, takanan turbolensi, dan refraksi. Tujuan hidro terapi ini untuk meningkatkan kemampuan anak, melatih keseimbangan, mengontrol gerakan – gerakan – yang infolunter dan mengurangi spasitifas.
Dalam prakteknya, hidroterapi menggunakan air hangat yang suhunya tak boleh lebih tinggi dari suhu tubuh manusia. Yaitu, antara 36,6 – 37,5 derajat Celsius. Bila temperatur air lebih tinggi maka panas akan di trasper ke tubuh anak, sehingga suhu tubunyya menjadi lebih tinggi (Hipertermina). Efek penghangatan tersebut bermanfaat dalam menimbulkan relaksi otot dan mengurangi spastisitas.



TES DAN PENELITIAN

Dalam metode ini anak harus dievaluasi dahulu sebelun diterapkan program terapi, misalnya anak harus bisa kooperatif sehingga dapat mengerti intruksi yang diberikan.
Kondisi medisnya harus stabil,suhu tubuh tidak tinggi, gerakan spastisnya.

Diketik ulang: Dewi puspitasari
kelas : 1c kebidanan.

MENINGITIS

MENINGITIS
Nakita

Bila segera ditangani dan diobati, bisa sembuh sempurna karena penyakit ini menyerang selaput otak saja, bukan jaringannya. Berbagai cara pencegahan pun bisa dilakukan.
Meningitis adalah peradangan atau infeksi diselaput otak (membran yang menyelubungi otak). Banyak faktor yang mempermudah terjadinya infeksi tadi. Misal, sanitasi belum baik hingga penyakit amat mudah menyebar. Infeksi ini biasanya perlu waktu. Tapi jika akut, dapat terjadi secara tiba-tiba.
TIGA GEJALA UTAMA
Meningitis terjadi setelah kolonisasi bakteri di mukosa nasofarings. Bila daya tahan tubuh menurun, bakteri masuk ke aliran darah, mencapai meninger (selaput otak), dan terjadilah proses infeksi. Penyakit ini juga bisa terjadi jika anak tertusuk paku di kepala sampai menembus selaput otak dan menyebabkan infeksi.
Penyebab umumnya adalah bakteri, virus, kuman tuberkulosis, dan jamur. Walau yang bi sebabkan jamur lebih sulit dan jarang terjadi. Umumnya, meningitis karena bakteri.
Gejala utamanya mencakup 3 hal, yaitu panas, kejang, dan kesadaran anak menurun. Walau hanya dua gejala saja, semisal panas dan kejang,tetap segera bawa anak ke dokter.Gejala lain, sakit kepala yang pada anak balita sulit di ketahui karena keterbatasan bicara mereka. Wujudnya, anak rewel, menangis terus, dan gelisah. Istilahnya, jadi sensitif. Kadang disertai muntah, mengantuk, dan jadi pendiam.
Gejala lain yang agak barat timbul kejang dan keadaran menurun. Misal, anak jadi diam saja, tak mau minum, kuduknya kaku tak bisa ditekuk. Bila sudah berat sekali, terjadi kejang terus-menerus, bila kelainan neurologis yang tak hilang, koma, dan jika dilakukan scanning akan ditemui letak otaknya turun kebawah (hernia otak). Ini sudah termasuk stadium akhir dari meningitis.
Jenis penyakit meningitis, tergantung penyebabnya, kendati gejalanya sama. Paling berat adalah meningitis bakterialis dan meningitis tuberkulosa.
GEJALA PADA BAYI
Pada bayi baru lahir, kerap gejala panas tak ditemui namun biasanya ada gejala lain misal muntah, gampang mengantuk, dan rewel. Lalu bila dilihat dari riwayat persalinan ibunya, ada faktor-faktor ke arah infeksi. Umpamanya, Ketuban pecah dini atau ibunya mengalami panas tinggi. Ini menjadi petunjuk ada infeksi.
Bayi bisa terkena dan akhirnya menjadi meningitis. Pada bayi lahir cukup bulan pun meningitis tetap bisa terjadi. Mungkin karena ketularan kuman penyakit dari ayah atau ibunya yang sedang sakit, sampai radang tenggorokan, sementara daya tahan tubuh mungkin sedang rendah. Bisa pula karena lingkungan sekitar tak bersih sehingga memungkinkan terkena infeksi, entah dari bakteri atau virus.
Jadi, jika si kecil menunjukkan gejala utama tadi, kemungkinan meningitis perlu dipertimbangkan. Untuk kepastiannya, perlu dilakukan diagnosa dengan cara mengambil cairan dari sumsum tulang belakang, kemudian dibiakkan. Jika penyebabnya virus, cairan akan tampak jernih atau kekuningan. Bila bakteri, cairan akan terlihat seperti nanah dan keruh sekali.
BERBAGAI KOMPLIKASI
Meningitis termasuk penyakit berat. Apalagi bila kondisi tubuh anak sedang kurang bagus, hingga bisa saja terinfeksi dengan kuman lain, dan akhirnya terjadi komplikasi. Bila meningitis terinfeksi ke jaringan otak, misal, bisa mengakibatkan ensefalitis dan yang terkena seluruh jaringan otaknya. Jika sudah ensefalitis, komplikasinya lebih berat dan banyak, hingga bisa timbul CP. Berapa lamanya tergantung berat ringan penyakit. Jika komplikasi meningitis bisa sampai ke otak atau bahkan infeksinya menyebar ke seluruh tubuh.
Anak juga dapat mengalami gangguan keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh dan ada peninggian tekanan di otaknya. Ini juga yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak jadi tak sadar. Bisa juga terjadi hidrosefalus atau kepala besar. Ini umumnya terjadi pada bayi yang ubun-ubunnya belum menutup.
Bila meningitis tak segera di obati, otak bisa membengkak. Ini biasanya terlihat dari scanning foto. Secara fisik, akan tampak dari adanya penurunan kesadaran anak. Jika matanya diperiksa, akan tampak tanda-tanda pembengkakan di pupil mata. Yang paling fatal, dapat menimbulkan kematian hanya dalam waktu 1-2 hari.
SEMBUH DAN GEJALA SISA
Berat ringan meningitis amat berpengaruh pada kesembuhan penderita. Juga tergantung dari penyebab serta komplikasi yang terjadi. Kalau karena virus dan tak ada komplikasi, umumnya bisa sembuh lawat pengobatan karena meningitis adalah radang pada selaput otak. Jadi, dengan pengobatan yang baik jika sembuh sempurna. Kalaupun ada gejala sisa, kecil sekali.
Lain hal jika disebabkan bakteri atau plus terlambat diobati. Misal, bayi terkena meningitis dan terlambat atau tidak tepat pengobatannya, akan mengakibatkan komplikasi atau ada gejala sisa berupa CP. Atau mungkin saja ada gejala sisa semisal lumpuh, gangguan penglihatan, pendengaran, perkembangannnya terlambat, dan sebagainya.
Dengan kata lain, kemampuan yang telah dicapai anak (sudah bisa duduk), misalnya akan mundur atau hilang. Untuk itu, diperlukan terapi. Selain itu, pemberian makanan yang baik dan bergizi dapat membantu, meski tak secara langsung. Setidaknya, karena akitnya berat, tentu tubuh perlu energi untuk melawan penyebab meningitis.
Kondisi fisik yang bagus dapat membantu kerja antibiotik atau obat yang diberikan.

Waspadai Radang Otak Alias Ensefalitis ( cerebral palsy )

Waspadai Radang Otak
Alias
Ensefalitis
( cerebral palsy )


Penyakit ini tergolong berbahaya karena menyerang jaringan otak.
Besar kemungkinan akan menjurus jadi CP.


Ensefalitis atau radang otak adalah infeksi pada jaringan otak. Sebetulnya diagnosis Ensefalitis di tegakkan hanya melalui pemeriksaan mikroskopis jaringan otak. Tapi pada prakteknya diagnosis di buat berdasarkan pada gejala neurologis, seperti kejang demam dan penurunan dan kesadaran.



Menyerang Jaringan Otak

Penyebab ensefalitis dapat karena berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, cacing, protozoa, dan sebagainya. Yang terpenting dan tersering adalah virus.
Berbagai jenis virus dapat menyebabkan ensefaitis dengan gejala klinis sama. Anak yang terkena infeksi lain, seperti cacar, gondongan, campak atau TBC kemungkinan akan terkena ensefalitis.
Setelah masuk ke tubuh, virus atau kiman akan berkembang biak dan menyebar ke seliruh tubuh. Jika akhirnya virus akan menyerang jaringan otak, akan terjadi kerusakan otak. Sementara sel-sel saraf termasuk sel otak sangat sulit berregenerasi. Akibatnya,daya kemampuan otakpun berkurang.
Nah, karena merusak jaringan otak, tingkat keparahan penyakit tergantung pada bagian otak mana yang terkena. Ensefalitis termasuk penyalit gawat dwn mengena susunan saraf pusat., hingga aknga kematuannya cukup tinggi. Kalupun sembu, angka kesasatannya juga cukup tinggi.
Angka kematian penderita ensefalitis 30 – 50 persen. Sisanya bias selamat. Namun dari yang selamat, 20 sampai 40 persen di antaranya mengalami kecacatan. Cacatnya bias macam-macam. Dari gangguan pendengaran, pengelihatan, kelumpuhan, anak kurang cerdas, ganguan emosi, gangguan tingkah laku, dan sebagainya. Semua ini sangat tergantung pada bagian yang mengalami kerusakan. Jika bagian pusat pendengarannya yang terkena, missal, kemungkinan akan mengalami gangguan pendengaran. Seberapa besar parahnya, tergantung pada kerusakannya.


Tiga Gejala Umum

Ensefalitis paling sering menyerang anak usia 2 bulan sampai 2 tahun kendati tetap dapat mengenai anak yang lebih besar, semisal diatas usia balita. Gejala yang paling umum ada 3 (trias) yaitu infeksi, baik akut maupun sub akut, kejang-kejang dan kesadaran menurun.
Tak ada waktu tertentu kapan anak akan mengalami gejala trias tadi. Pada beberapa kasus, mungkin mula-mala hanya mengalami gangguan ringan tapi lalu mengalami koma. Pada anak lain mungkin diawali demam tinggi, kejang-kejang hebat diselinggi gerakan-gerakan aneh, tapi ada yang baru pada hari kedua mengalami panas tinggi.
Umunya gejala-gejala awal menyerupai penyakit sistemis akut yang sukar di bedakan.selain panas tinggi, biasanya anak cenderung rewel, tak mau menyusu atau makan, kadang dibarengi mual dan muntah,. Pada anak yang lebih besar, kadang timbul sakit kepala.
Yang sulit diketahui, saat masuknya virus ke jaringan otak. Sesungguhnya, begitu masuk kedalam tubuh, virus akan bertempur dulu dengan tubuh. Kalau tubuh kalah, virus akan berkembang biak dengan cepat, termasuk menembus jaringan otak. Tak sampai satu hari bias timbul panas tinggi dan kejang-kejang, lalu dalam beberapa jam bias terjadi penurunan kesadaran.
Sebaiknya orang tua selalu waspada jika putra-ptrinya mengalami panas tinggi. Apalagi bila gejala trias tadi mincul. Jangan ambil resiko, segera bawa anak kerumah sakituntuk dirawat,bahkan dirawat di ICU. Tapi, ingat, tindakan tersebut tak berarti bias mencegah serangan penyakt ensefalitis yang berlangsung cepat, tentu akan memudahkan hingga bisa meminimalkan keparahan yang akan terjadi


Rangkaian Pemeriksaan

Selama dirawat, baik saat di ICU atau rawat inap biasa, anak akan menjalani berbagai pemeriksaan dengan lulbal pungsi ( mengambil cairan cairan dari sumsum tulang belakang). Juga pemeriksaan darah untuk dibiakan (dikultur) dengan tujuan mencari penyebab penyakit. Sayangnya, virus di dalam darah tersebut cepat hilang, hingga hingga sulit mendapatkan virus atau kumannya. Padahal, dengan mengetahui penyebabnya akan sangat memudahkan penanganan selanjutnya.
Celakanya lagi virus sulit di identifikasi. Bahkan lebih dari 50 persen kasus ensefalitis tak diketahui penyebabnya. Karena itu, secara umum, pengobatan ensefalitis dilakukan secara sistematik. Kecuali pada ensefalitis yang diduga disebabkan oleh virus Herpes Simpleks
Anak pun akan mengalami pemeriksaan dengan elektroensefalografi (EEG) untuk mengetahui ada tidaknya gangguan fungsi neuron. Biasanya perlu juga dilakukan CT-Scan untuk mengetahui kerusakan otak. Bahkan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut akan terus dilakukan tergantung gangguan yang kemudian dilakukan. Missal, hasil CT-Scan menunjukan ganggua pada pusat pendengaran. Nah, untuk mengetahui seberapa jauh gangguannya, dilakukan dengan pemeriksaan Brain Evoked Response Audiometri ( BERA ).

Diketik ulang oleh : Artha RD
NIM : 4004090011
D3 Kebidanan IC

Turunkan Berat Badan, Cegah Knflikasi

Kini kegemukan atau obesitas bukan sekedar lagi masalah tentang estetika. Tapi lebih serius lagi, obesitas menjadi ancaman kesehatan yang bisa menungkatkan risiko morbiditas bahkan moralitas. Apalagi menurut seorang pakar obesitas dunia, George A. Bray, obesitas merupakan suatu penyakit neurochemichal kronis yang kerap kambuh.
Hal tersebut juga di tegaskan oleh pakar endokrin dan penykit metabolik indonesia Prop. DR Dr. Sidartawan Soegondo, SpPD-KEBD pada acara 16tn Annual scientific meeting of the Indonesia Heart Associatoin (ASMIHA). Ke-16 di hotel Ritz Carlton, 3-5 Agustus 2007. Menurut Sidartawan, obesitas kondisi dimana terjadi kelebihan jumlah lemak tubuh atau jaringan adiposa yang terkait massa tubuh. Jumlah lemak tubuh ini mencangkup dua hal, Distribusi lemak di seluruh tubuh dan ukuran jaringan adiposa yang tersimpan.
Lebih lanjut Sidartawan mengatakan, obesitas terkait sebagian masalah kesehatan serius. Obesitas bisa meningkatkan resiko kardiovaskuler dan kematian dini. Jaringan adiposa mengeluarkan sejumlah besar mediator bioaktif yang ternyata tidak hanya mempengaruhi homeostatis berat badan, tetapi tapi juga resistensi insulin. Individu dengan suatu deposisi sentral jaringan adiposa bisa mengalami peningkatan morbiditas dan moralitas kardiovaskuler (strok, PJK, MI)
Dan kematian akibat kardiovaskuler.
“Obesitas merupakan tanda utama dari diabetes mellitus tipe2, perubahan propil lipid, tekanan darah koagulasi, fibrinolisis, dan inflamasi, yang mengarah pada disfungsi endotelial dan aterossklerosis,”ujar Sidartawan lagi.
Fakta tersebut kian menghawatirkan karena populasi dengan kelebihan berat badan di seluruh dunia cenderung terus meningkat. Dinegara maju, seperti di Eropa, dalam kurun waktu 10 tahun prevalensi obesitas meningkat dari 10% jadi 40%. Sementara di negara berkembang, perbaikan status ekonomi turut merubah BMI masyarakat. Di tanah air, prevalensi obesitas juga meningkat dari tahun ke tahun. U ntuk BMI>25; PADA 1982 ada sekitar 7,1% (wanita) dan 4,2% (pria).
;pada tahun 2001 meningkat hingga 51,4%(wanita) dan 43,6%(pria).

Sistem Pengontrol Nafsu Makan
Di otak, ada satu mekanisme yang berlokasi di hipotalamus ini di sebut dengan adipostat, karena kerjanya yang bertindak sebagai termostat dari lemak. Perubahan keseimbangan energi di refleksikan oleh perubahan lemak tubuh, yang nantinya dikirim sebagai sinyal pada tubuhtentang simpanan energi yang ada.
Adipostat merupakian suatu leptin yang di identifikasi pertamakali dari kloning gen ob tikus pada 1945. Leptin yang berupa suatu hormon peptida denga 167 asam amino ini di sekresikan oleh jaringan adiposa.
Kadar leptin dalam darah mencerminkan atau sebanding dengan massa lemak total. Biasanya kadar peptin mengikuti ritme sirkadian plasma jam biologis tubuh, dengan achophase terjadi pada malam hari dan titik rendah terjadi di selama sorehari.
Leptin bertugas memberi kode ke otak tentang simpanan energi untuk mengatur nafsu makan dan metabolisme. Leotin mengikat reseptornya di otak, yakni di arcuate nucleus, kemudian menghambat pelepasan neuropeptida Y (NPY) dan agouti-related(AGRP). Saraf NPY merupakan elemen inti atau penting dalam mengatur nafsu makan. Selain itu peptin juga bekerja meningkatkan aktivitas saraf penghasil hormon merupakan mediator penting untuk rasa kenyang.

Disadur dari : majalah farmacia edisi 7 No.2 september 2007
Diketik ulang oleh : elis anitha

Tetap Sehat di Cuaca Ekstrim

Koran Tempo
Kamis, 28 Januari 2010

Tetap Sehat di Cuaca Ekstrim
Pada perubahan cuaca, metabolism tubuh berubah mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun. Akibatnya, daya tahan tubuh anjlok.

Merasa gampang sakit akhir-akhir ini ? Tak heran. Pasalnya, belakangan ini cuaca kerap tak menentu. Dari panas menyengat, seketika menjadi hujan disertai angin kencang. Perubahan ekstrim inu cukup sering terjadi.
Nah, kondisi itu jangan disepelekan. Konsultan kesehatan dari Jakarta, Steffen Kurniawan mengatakan, hal tersebut dapat menurukan daya tahan tubuh. “ Pada perubahan cuaca,biasanya terjadi perubahan metabolism tubuh yang mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun, terutama pada suhu rendah, sehingga daya tahan tubuhpun anjlok,” ujarnya.
Kondisi itu ternyata tak mengenal batas. Selaku professional, kita dituntut untuk terus bekerja dengan mobilitas tinggi dan tehan terhadap berbagai tekanan. Padahal, makan tidak teratur plus kualitas yang seadanya, istirahat kurang, olah raga pun jarang. Masih ada lagi catatan lain, seperti suasana lingkungan kerja yang kurang ventilasi, asap rook masih mengancam di setiap sudut ruangan, perawatan penyejuk udara yang masih kurang diperhatikan, dikejar tenggat, tak memperhitungkan waktu atau sering terlambat. Sehingga pada saat terjadi perubahan cuaca yang tiba-tiba, badan pun bereaksi “bingung”, akibat kurang mampu beradaptasi. Tubuh kemudian menyerah, akhirnya jatuh sakit.
Di cuaca ekstrim seperti sekarang, banyak orang tang merasa lemah tubuhnya. Muncul kemudian sakit kepala, demam, influenza, hingga demam berdarah.
Apakah bisa tubuh tetap sehat dalam kondisi seperti itu ? Jawaban : bisa ! menurut Steffen, pertama menjaga pola makan empat sehat lima sempurna yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Kedua, olah raga teratur minmal 30 menit oer hari, minimal 3x seminggu. Ketiga, tidur cukup, yaitu sekitar 6-8 jam per hari. Kemudian, minum air putih minimal dua liter perhari. “ Terakhir, mengkonsumsi suplemen yang memiliki kemampuan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Kecukupan vitamin-vitamin dalam tubuh memang agak riskan, meskipun pilihan menu makanan sudah di sebut sempurna . Penyebanya ? Antara lain karena -jujur saja- kita masih tidak disiplin mengudap cemilan berlemak. Padahal, cemilan berlemak itu bisa menghambat proses penyerapan makanan yang baik dalam tubuh.
Sebab lainnya, makanan yang kita makan, zat gizinya sudah hilang. Ahli nutrisi dari Kansas, Hugh D Riordan mengatakan, dlam proses pemasakan, ladar asam folat,belum vitamin lainnya seperti, vitamin C dan kelompok vitamin B, yang juga menurun kadar nya dalam proses pemanenan, penyimpanan di gudang, pemasakan, penyimpanan di lemari es, dan dalam proses pemanasan ulang.
Nah, terkait cuaca ekstrim seperti saat ini, tubuh tetap butuh suplemen yang pas agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Steffen menyarankan agar suplemen itu mengandung vitamin C dan B kompleks. “vitamin C ini berfungsi sebagai antioksidan yang bisa memperbaiki daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan antibody dalam melawan virus dan bakteri,” katamya.
Sementara, vitamin B kompleks dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara memperbaiki daya tahan tubuh dengan memperbaiki metabolisme.
Dengan dua kunci itu, Anda tak akan bingung memilih suplemen yang tepat sehingga tetap sehat di cuaca ekstrim ini.



Diketik ulang oleh : Artha RD
NIM : 4004090011
D3 kebidanan IC

Atasi Varises Dengan Skleroterapi

Keluhan tentang varises yang mengganggu penampilan kerap di lontarkan oleh wanita hamil. Tidak hanya dari sisi estetika, adanya varises bisa menimbulkan rasa gatal bercampur kesemutan, atau rasa nyeri. Pada bagian kaki yang umumnya nampak varises ini, juga sering terasa pegal.

Varises merupakan pelebaran vena, yang terjadi akibat katup satu arah pada bagian vena yang menahan darah mengakir balik mengalami kerusakan. Akibatnya lama-kelamaan menumpuk dan terlihat kaku berwarna biru. Kehamilan dapat menimbilkan varises karena beban kehamilan dapat menimbulkan tekanan yang menekan darah kembali ke jantung semakin besar .
Beberapa faktor pencetus lain dari varises adalah aktifitas mengangkat barang yang terlalu berat, lama berdiri, ataupun kegemukan.faktor genetik juga mempengaruhi terjadinya varises pada 15 hingga 40 persen kasus.
Untuk mengatasi varises, dapat di lakukan satu teknik yang di namakan skleroterapi. Sesi workshop skleroterapi pada acara pertemuan ilmiah tahunan perhimpunan IX Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), mendapat kan perhatian dari dokter peserta yang cukup besar di hari terakhir acara ini. Sebuah layar besar terpampang untuk memperlihatkan teknik skleroterapi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan untuk ‘model’ pasien adalah dokter peserta yang menjadi audience workshop tersebut, yang kebetulan mengalami varises dan berminat untuk melakukan praktek skleroterapi di tempatnya bertugas.
“Ini merupakan usaha untuk mengeliminir vena-vena superficial, intrakuntan, subkutan, dan vena trans fasial serta vena subfasial yang mengalami malformasi dengan cara menyuntik sklerosan,”ujar Dr. Moebono Mochtar, SpKK. Dengan skleroterapi makia varises dapat di atasi serta mencegah komplikasai yang mungkin timbul. Selain itu, dapat mengurangi bahkan menghilangkan gejala pegal, sakit bila berdiri lama, dan kajang pada malam hari. Tujuan lain dari skleroterapi adalah meningkatkan hemodinamik, serta hasil memuaskan dari sisi estetis dan fungsional.
Teknik skleroterapi itu sendiri dilakukan dengan nginjeksikan suatu larutan sklerosan ke dalam vena-vena kecil yang mengalami malformasi, seperti venule, spider vein/telangiektasi dan retikuler vena yang bertujuan untuk menghilangkannya. Varises yang dapat di lakukan skleroterapi misalnya pada vena tungkai, kolateral, vena retikuler, dan spidervein. Spider vein/telangiektasi memiliki diameter 1mm, venule memiliki diameter 2mm, dan retikuler berdiameter 2-4mm.
Prosedur skleroterapi

Skleroterapi bisa di kerjakan di kamar praktek dengan menggunakan jarum kecil berukuran 30G. Prosedur ani tidak memakan banyak waktu, cukup dengan waktu 30-60 menit. Menurut Moerbono, biaya yang di perlukan pun tidak mahal. “Hanya Rp.100 hingga 500 ribu,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin FK\UNS\RS Dr. Surakarta ini.
Bahan bahan yang d perlukan cukup sedrhana, yaitu tempat tidur, tourniquet, alkohol 70%, kaca pembesar, lampu, spuit injeksi, 1-3cc, jarum yang baru dan tajam, catoon ball, plerster, bebat elastis, atau stocking.
Ada berbagai jenis larutan di gunakan sebagai sklerosan. Dosis tergantung dari ukuran vena. Untuk sklerosan polidokanol, maksimal dosis sehari adalah 2mg/kg BB. Prosedurnya, pasien berbaring lalu bagian yang akan di suntik di bersihkan dengan alkohol hingga vena tampak jela. Jarum yang di gunakan di bengkokan 10-30derajat, lalu kulit di regangkan.Dengan posisi ‘bevel up’ paralel dangan permukaan kulit, suntikan sklerosan ke dalam vena. Sklerosan yang di suntikan maksimal 1cc di setiap area yang di suntikan. Skleroterapi bekerja melalui proses iritasi permukaan sel-sel endotel, permukaan tersebut akan menenpel dengan demikian vena menjadi tertutup.

Disadur dari : majalah farmacia edisi 7 No.2 september 2007
Diketik ulang oleh : elis anitha

Penyakit Silikosis

Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat penambangan biji besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan dabu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika, akan keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.
Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silikosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk ini seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silikosis tingkat sedang, gejala sesak nafas dan batuk mudah sekali terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silikosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
Disadur dari: Buku Dampak Pencemaran Lingkungan Edisi Revisi karya Wisnu Arya Wardhana.
Diketik Ulang Oleh: Dian Puspitasari Bidan C.

Demam Kawasaki

Gejalanya mirip campak. Tapi, jauh lebih berbahaya karena bias menimbulkan komplikasi jantung.
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit akut yang disertai panas dan vaskulitis atau radang pembuluh darah, terutama pembuluh darah jantung. Gejalanya antara lain demam yang disertai bercak-bercak merah di seluruh tubuh. Karena itu seringkali orang tua mencurigainya sebagai campak atau alergi
Di sebut Kawasaki karena penyakit ini ditemukan pertama kali pada 1967 di Jepang oleh Dr. Kawasaki. Kasus ini kebanyakan ditemukan pada orang Asia, terutama ras Mongol: Cina, Jepang dan Korea. Di Jepang dan Korea ditemikan kira-kira 50-100 kasus per 100 ribu anak di bawah usia lima tahun. Jadi, kira-kira satu diantara seribu anak balita. Di Hawai bias mencapai 145 anak per 100 ribu anak di bawah lima tahun. Sementara di Indonesia, Kawasaki tergolong penyakit jarang, hingga belum diketahui pasti jumlah kasus yang adad.
Yang jelas, 80 persen menyerang anak-anak dibawah usia lima tahun. Paling banyak usia 1-2 tahun dan pada anak laki-laki. Pada anak di atas 12 tahun atau orang dewasa, kasus Kawasaki belum dilaporkan. Penyakit ini juga jarang sekali ditemukan pada usia di bawah 3 bulan. Mungkin karena bayi masih mendapat kekebalan dari ibunya atau gejalanya masih ringan sehingga tak ketahuan.
• Penyebab
Belum diketahui, diduga karena infeksi virus. Karenanya, sampai sekarang pun, di beberapa Negara masih berlangsung berbagai penelitian untuk mengetahui secara lebih teliti tentang penyakit ini.
• Gejala
1. Demam tinggi antara 38-41 derajat Celcius, yang berlangsung selama 5 hari.
2. Kedua mata merah, tapi tak ada kotorannya.
3. Terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu sisi pada leher, bias sebelah kiri atau kanan saja.
4. Ada bercak-bercak merah seperti campak di seluruh tubuh maupun pada telapak tangan dan kaki, dan terasa gatal.
5. Gejala lainnya: lesu, sangat rewel dan serba salah, misalnya, didiamkan atau digendong tidak mau, bibir merah-merah dan agak bengkak, lidah pun merah seperti stroberi, rongga mulut tampak kemerahan, mungkin anak tak mau makan.
• Komplikasi
Sebagai penderita Kawasaki mengalami komplikasi berupa kerusakan pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung), yang jika tak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Selain itu, penyakit Kawasaki dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan menimbulkan radang pada kantong jantung.
Biasanya kasus gangguan irama jantung muncul 10 hari pertama sejak timbul gejala Kawasaki. Lewat dari itu baru timbul gangguan pemuluh nadi koroner. Untuk mengetahui adanya gangguan irama jantung, anak perlu diperiksa dengan alat EKG (ekokardiografi). Pemeriksaan EKG juga diperlukan untuk melihat dan mengukur besarnya pembuluh koroner jantung.
• Perawatan
Semua penderita Kawasaki harus di rawat di RS. Selain diberikan pengobatan, pasien yang diduga menderita Kawasaki juga harus di EKG, agar timbulnya gangguan bias diobati segera. Jika pengobatan dilakukan segera, maka bias mencegah timbulnya komplikasi ke jantung.
Karena itulah, bila sudah diduga penyakit Kawasaki, segera konsultasi dengan dokter jantung anak untuk dilakukan EKG. Perlu diketahui, 50 persen anak dengan penyakit Kawasaki akan mengalami gangguan pada jantungnya. Tanpa pengobatan yang sesuai, separuh dari 50 persen ini bias menetap atau terus berlanjut dan separuhnya lagi akan sembuh.
Sayangnya, serangkaian pengobatan yang harus dilakukan tergolong berbiaya cukup mahal, karena hampir sebagian besar obat-obatannya masih impor. Dosis pemakaiannya tergantung berat badan anak, sehingga makin besar anak, makin banyak kebutuhan obatnya, yang berarti pula semakin mahal biayanya.
Selain pengobatan, kondisi fisik anak pun harus baik agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Karena kadang rewel dan mulut merah, anak tak mau makan dan minum. Lantaran itulah penderita Kawasaki harus dirawat di RS.
Yang jelas, bila anak pernah terkena Kawasaki, sangat kecil kemungkinan terjangkit kembali.
Disadur dari: Tabloid Nakita “Kenali Berbagai Gejala Penyakit”.
Diketik Ulang Oleh: Dian Puspitasari Bidan C.

Jumat, 29 Januari 2010

Cuci Darah Demi Menyelamatkan Janin

Gagal ginjal selama kehamilan

Bisa menjadi masalah serius.

Bahkan pada kasus tertentu,

Calon bayi terpaksa harus

dikorbankan.

Ginjal membutuhkan suplai darah yang baik agar dapat melakukan tugasnya. Hilangnya kemampuann ginjal melakukan tugasnya disebut gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal kronik adalah hilangnya kemampuan ginjal secara progresif, yang bisa terjadi akibat penyakit-penyakit autoinum (lupus), keracunan obat, rusaknya pembuluh darah ,atau penyakit metabolis seperti diabetes mellitus.

Darah dan cairan tubuh lain dicuci di pembuluh darah kecil di ginjal (glomeruli). Untuk mengetahui berapa jumlah plasma darah yang telah disaring lewat ginjal, digunakan ukuran GFR(glomerular filtration rate). Pada kehamilan, jumlah GFR meningkat seiring dengan meningkatnya volume darah. Jika glomeruli rusak dan tak berfungsi, jumlah GFR akan menurun dan ini berarti memburuknya penyakit gagal ginjal.

Sedangkan gagal ginjal akut adalah penurunan secara drastis fungsi ginjal dengan meningkatkan kadar urea dan keratin di dalam darah. Penyebabnya antara lain, infeksi,trauma, gangguan pada arteri, yang membuat pasokan darah ke ginjal berkurang, dan preeklampsia.

PENGARUH KE JANIN

Pada kehamilan normal, ginjal bekerja keras untuk melayani sirkulasi cairan dan darah yang jumlahnya sangat besar. Pembesaran atau pelebaran ginjal dan pembuluh darah akan membuat ginjal mampu bekerja ekstra. Pada wanita hamil, ginjal dipaksa bekerja keras sampai ke titik di mana ginjal tak mampu lagi memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.

Wanita hamil dengan gagal ginjal kronik akan memiliki ginjal yang semakin memburuk status dan fungsinya. Beberapa tanda yang menunjukan menurunnya fungsi ginjal antara lain hipertensi yang semakin menghebat dan terjadinya peningkatan jumlah produk buangan yang sudah disaring oleh ginjal di dalam darah (seperti potassium,urea,dan keratin).

Saat seorang calon ibu menunjukan sakit ginjal yang memburuk, bayi yang ada di dalam kandungan pun akan menghadapi masalah yang sama. Jika tekanan darah meningkat atau tetap tinggi selama kehamilan, janin hanya akan mendapat sedikit suplai darah melalui plasenta. Akibtnya, pertumbuhan janin terganggu.

Pada gagal ginjal akut, kondisi calon ibu akan memburuk dalam waktu singkat. Jika ini terjadi dan berkembang menjadi gagal ginjal akut yang parah, upaya dokter yang utama adalah membuatnya stabil secara cepat dan agresif. Sayangnya, calon bayi biasanya tidak mendapat prioritas utama dalam kondisi semacam itu. Tapi, seringkali pula, janin pada ibu yang terkena gagal ginjal akut akan tetap tumbuh dengan baik, karena masalah pada sang ibu timbul mendadak. Baru pada pertengahan krisis, pertumbuhan janin akan terganggu sampai kondisi sang ibu stabil.

PERAWATAN PRA KELAHIRAN

Gagal ginjal kronik merupakan satu-satunya jenis gagal ginjal yang bisa diketahui sebelumnya. Dengan begitu, komplikasi selama kehamilan dapat diantisipasi sebelumnya. Yang terbaik adalah , suami-istri melakukan konseling bersama. Berbicaralah pada dokter kandungan dan diskusikan kemungkinan yang bisa terjadi.

Jika sudah hamil, hal terbaik yang bisa dilakukan untuk diri dan bayi di dalam kandungan adalah melakukan perawatan prakelahiran yang komprehensif. Perawatan selama masa ini sangat penting untuk menentukan status dan fungsi ginjal, untuk bisa secara akurat mengetahui apakah kondisi ginjal berubah atau memburuk. Perawatan melibatkan ahli ginjal, perinatologis (spesialis prakelahiran) dan neonatologis (spesialis pascakelahiran).

Kunjungan pertama ke perinatologis meliputi pemeriksaan mendalam tentang riwayat kesehatan , sekaligus pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerja ginjal. Pemeriksaan urin juga dilakukan untuk mengetahui jumlah protein dan keratin dalam urin. Di awal-awal kehamilan, dilakukan pemeriksaan USG untuk menentukan secara tepat usia kehamilan.

Selama tidak ada keluhan, kunjungan rutin bisa dilakukan 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 32 minggu. Kunjungan meliputi pemeriksaan urin untuk mengetahui kadar protein,glukosa,dan gejala infeksi saluran kemih (UTI), pengukuran tekanan darah, berat badan, dan pemeriksaan umum lainnya. Bagi ibu dengan sakit ginjal, dilakukan pemeriksaan urin bulanan, hasilnya dibandingkan denagn hasil tes sebelumnya. Jika hasil tes menunjukan kecenderungan peningkatan protein di dalam urin, berarti penyakit ginjal makin memburuk. Sedangkan pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui peningkatan urea dan kreatin di dalam darah.

Jika fungsi ginjal menurun, akan terjadi peningkatan kadar urea dan keratin. Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu, janin akan dilihat secara lebih dekat, dari kepala sampai ujung kaki, diukur panjang dan berat badan, perkembangan organ-organ tubuh, dan pertumbuhannya. Setelah usia kehamilan 20 minggu, juga akan mulai dilakukan pemeriksaan USG serial, melihat keadaan bayi secara keseluruhan. Selama pemeriksaan USG, plasenta juga dilihat untuk mengetahui apakah ada tanda –tanda kelahiran premature. Kedua pemeriksaan ini akan membantu mengidentifikasi penyakit pada ibu hamil yang memburuk dan bagaimana janin mentolerir perubahan.

CUCI DARAH

Hipertensi pada gagal ginjal akut merupakan hal biasa. Nah, salah satu upaya selama masa kehamilan adalah menjaga agar tekanan darah tetap terjaga. Ibu hamil yang menderita sakit ginjal dalam jangka waktu lama, biasanya juga menderita tekanan darah. Tapi ingat, wanita hamil dengan riwayat penyakit ginjal atau tekanan darah tinggi kronik memiliki RISIKO lebih besar untuk mengalami preeklampsia, yakni penyakit pada masa kehamilan yang dapat memicu tekanan darah yang sangat tinggi, memperburuk sakit ginjal, lever, serangan jantung, dan stroke.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan bayi, termasuk kemungkinan kelahiran prematur dan kematian bayi. Pada wanita hamil dengan penyakit ginjal, preeklampsia dapat muncul lebih awal dibanding wanita yang tidak hamil, bahkan bisa lebih parah.

Penghentian kehamilan disarankan untuk kasus di mana preeklampsia terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu. Memang kesannya bukan solusi yang baik tapi RISIKO kematian ibu lebih besar sebagai akibat tekanan darah tinggi dan preeklampsia yang dideritanya, sementara sang bayi tinggal di dalam uterus dengan pasokan darah yang sangat minim. Akibatnya, sangat kecil kemungkinan untuk tumbuh normal atau bahkan hidup.

Salah satu tujuan utama penanganan adalah mengatasi problem utamanya. Namun pada penyakit kronik akibat gagal ginjal , cara ini tidak efektif. Pasalnya, penyakitnya sudah berkembang sampai ke taraf kerusakan permanen. Jadi, langkah berikutnya adalah mengatasi gejalanya. Tekanan darah tinggi merupakan masalah besar dan harus dikontrol demi keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.

Jika muncul tanda-tanda penyakit semakin memburuk, misalnya meningkatnya kadar protein di dalam urin, meningkatnya kadar urea dan kreatin di dalam darah, menurunnya kondisi psikologis ibu, sakit pada otot dan tulang, atau lemahnya koordinasi gerakan tubuh, itulah saatnya ibu memperoleh cuci darah.

Cuci darah dilakukan 3-5 kali seminggu seumur hidup. Wanita yang harus menjalani cuci darah tetap bisa hamil dan melahirkan dengan selamat. Meski begitu, semua wanita hamil yang harus melakukan cuci darah harus meningkatkan jam cuci darahnya setiap minggu sampai hampir 50 persen. Sebagai tambahan, hampir semua wanita yang menjalani cuci darah akan melahirkan secara premature.

Pada kasus gagal ginjal berat, transplantasi ginjal sering menjadi pilihan, meski pelaksanaannya tidak dilakukan selama masa kehamilan.

SANGAT SULIT DIANTISIPASI

Pada gagal ginjal akut, sang ibu biasanya dalm kondisi sakit yang kritis . wanita hamil dengan gagal ginjal akut biasanya di tempatkan di ruang ICU, dimonitor, dan diberi obat untuk membantu menstabilkan kondisinya.

Kadang penyebab gagal ginjal bisa bersifat obstretrikal (karena masalah dalam kehamilannya ), misalnya abrupsi plasenta (sebagian atau seluruh bagian plasenta terlepas dari dinding kandung peranakan) atau pendarahan selama atau setelah persalinan, sehingga terjadi pendarahan hebat dan kemudian gagal ginjal. Jika ini terjadi, harus dilakukan persalinan prematur.

Pada gagal ginjal karena trauma (perdarahan hebat) atau keracunan obat-obatan, dilakukan upaya menstabilkan kondisi ibu, kemudian kondisi bayi. Jika sang ibu bisa melewati kondisi kritis dan tetap hamil, dia bisa segera cuci darah. Gagal ginjal akut sangat sulit diantisipasi. Meski tanda-tandanya dikenali, tapi waktu untuk membuat rencana atau melakukan penanganan biasanya sangat sempit. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan memulai perawatan prakelahiran lebih awal dan rutin mengunjungi dokter.

MEREKA YANG LEBIH BERISIKO

Para penderita penyakit kronik dibawah ini lebih berisiko terkena penyakit ginjal dan gagal ginjal :

· Diabetes : penyakit kronik yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah pada ginjal.

· Hipertensi : tekanan darah tinggi yang terus berlanjut akan merusak semua pembuluh darah, termasuk yang ada di ginjal.

· Glomerulonephritis : yakni infeksi pada glomeruli atau pembuluh darah yang ada di ginjal.

Ginjal polycystic : yakni gangguan pada ginjal yang menyebabkan gagal ginjal. Seringkali para ahli ginjal perlu melakukan biopsy, pengambilan sample sel dan jaringan ginjal, untuk menentukan penyebab pasti penyakit ginjal. Tapi seandainya mengidap penyakit atau kondisi medis yang kronik yang diketahui sebagai penyebab sakit ginjal, pemeriksaan biopsi tak diperlukan.

Disadur dari : Majalah Nova Edisi 6/ 5 Agustus2003 Halaman 40

Diketik ulang : Ninna maelani

Hak Mengakhiri Janin

Aborsi merupakan suatu kontroversi yang sukar dipecahkan. Perdebatan tentang aborsi dapat diringkas sebagai perdebatan antara hak perempuan untuk menentukan nasib tubuhnya sendiri dengan hak hidup janin.

Pada sisi lain hal ini adalah merupakan upaya,kemanusiaan dengan alasan menolong nyawa ibu dengan mengakhiri kehidupan janin. Meskipun demikian, banyak negara yang melegalisir aborsi dengan alasan utama yang sering dikemukakan adalah hak perempuan untuk menentukan sendiri nasib atas tubuhnya. Negara-negara yang dimaksud adalah antara lain, negara-negara Skandinavia, Rusia, United Kingdom, USA, Singapura dan Jepang. Di Jepang, aborsi diperbolehkan antara lain dengan syarat :

  • Ayah bayi mempunyai penyakit keturunan
  • Kehamilan akibat perkosaan
  • Melahirkan anak akan membahayakan kesehatan ibu

Alasan ini sering dipakai sehingga aborsi menjadi bebas.

Secara teori, aborsi merupakan tindakan illegal dibeberapa negara di Asia, antara lain di Filipina, Malaysia dan Indonesia. Tidak mengherankan kalau banyak orang dari tiga negara tersebut diatas pergi ke Singapura untuk aborsi. Ketentuan aborsi di Indonesia sangat keras, begitulah kata hukum. Ini berdasarkan KUHP pasal 346-349 yang berbunyi :

“…bahwa perbuatan aborsi yang dengan sengaja diancam hukuman penjara 4-15 tahun). Perempuan yang menggugurkan kandungannya dan orang yang membantunya, sama-sama dapat dikenakan tindak pidana. Ancaman hukuman bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnnya yang terlibat ditambah 1/3 dari hukuman yang ada. Hak profesi pun juga dicabut.

Namun pelaksanaan hukum di Indonesia kurang terlaksana dengan baik. Meskipun KUHP telah melarang secara tegas, praktik aborsi tetap berlangsung dengan marak dan terjadi dimana-mana tanpa dapat ditindak. Memang sukar untuk mengharapkan laporan praktek aborsi untuk masuk ke polisi, karena semua yang terlibat berusaha untuk menutupinya. Disamping itu pula, perkembangan teknologi kedokteran membuat tindakan aborsi tidak semua bersifat kriminal. KUHP tidak mengantisipasi hal ini dan tidak membedakan aborsi yang bersifat kriminal (abortus provocutus criminalis) dengan aborsi alasan medis (abortus provocatus medicinalis).

Negara Tunisia di Afrika Utara dimana mayoritas penduduknya muslim, memperbolehkan aborsi janin sampai umur 3,5 bulan. Aborsi tidak dipungut biaya asal memenuhi persyaratan. Ulama di Tunisia berpendapat, menggugurkan kandungan berusia sampai 3,5 bulan tidak termasuk pembunuhan. Meskipun aborsi terhadap janin sampai 3 bulan dapat dianggap bukan pembunuhan, tetapi bukan berarti bahwa aborsi dapat dibenarkan. Sebadian besar ulama memang berpendapat bahwa kehidupan janin dimulai saat roh ditiupkan pada hari ke 120. Imam Sufi AL Ghazali berpendapat lain, dimana ia menganggap bahwa unsure kehidupan di rahmi ibu sudah ada sejak pembuahan terjadi dan kalau sudah terjadi pembuahan, pengguguran sebagai tindakan criminal.

Hukum Islam terhadap aborsi sejalan dengan ajaran gereja Katholik yang mengakui keberadaan manusia baru saat terjadi pembuahan. Aborsi diperbolehkan hanya dengan alasan medis untuk menolong jiwa ibu, bukan alasan lain. Alasan sosial dimana aborsi dilakukan karena janin hasil perkosaan tetap tidak diperkenankan gereja. Apapun yang terjadi, bukan untuk di aborsi.

Disadur dari : Majalah Bidan edisi No.68/2006

Diketik ulang : Ninna Maelani

anggota kelompok:

artha RD
Dian Puspitasari
Dewi Puspitasari
Elis Anitha
Ninna Maelani